~ Just One Girl~





*Cast : Igusha Riona as Davina Aminato*

“Oh, itu dia Davina Aminato-san..”
“Iya, benar itu dia..”
“Waahh, ternyata dia benar – benar cantik seperti ibunya..”
“Apakah dia sudah punya pacar ya..”
Begitulah pandangan seseorang terhadapku. Apa yang membuat mereka menyukaiku. Apa kerena aku cantik, apa karena aku anak seorang pianis terkenal, atau apa karena nama belakangku Aminato. Sungguh itu semua membuatku muak. Karena yang mereka bicara selalu sama. Dan ketika kejadian itu terjadi mereka malah menyalahkan diriku.
“Pasti karena dia depresi, tidak bisa menyaingi ibunya..”
“Betul..betul.. yang dia bisa hanya bernyanyi, sedangkan bermain piano dia hanya biasa – biasa saja..”
“Sayang sekali, pada hal dia banyak orang yang mengharapakan dia bisa seperti ibunya..”
Ya, sudah hampir 2 tahun setelah kejadian itu. Aku mengalami kondisi panik panggung. Di mana aku sangat takut berada di atas panggung. Dan pandangan itu masih sama saja saat aku berada di sekolah. Mereka selalu mengata – ngatakan ku dengan semena – menanya, seolah – oleh mereka kenal diriku.
“Vina-chan..”
“Ah, miyuki..”
“Kita pulang bareng yuk..”
“Tapi..”
“Sudah lah, aku sudah terbiasa kok dengan omongan orang – orang. Lagi pula kitakan sudah lama berteman..”
Miyuki merupakan sahabat terbaikku. Kami bersahabat sudah dari kecil. Mamanya Miyuki adalah sahabatnya mamaku.
Namun terkadang aku tak suka dengan pandangan orang terhadap Miyuki, mereka selalu berkata yang tidak – tidak tentang Miyuki.
“Nee, gimana kabar Ryu..”
“Ah, kami masih berpacaran kok..”
“Syukurlah, tapi kok akhir – akhir ini aku jarang melihat kalian bersama – sama..”
“Oh, dia lagi sibuk membantu orang tuanya berkerja di restoran mereka..”
Ryu adalah pacarnya Miyuki. Mereka pacaran sudah 1 tahun.
“Lalu bagaimana dengan Vina-chan sendiri..? apakah sudah berani mengungkapkan perasaan kepada Akira-kun..”
“eaammhh..” (aku menggeleng “belum”)
“Kenapa..? masih malu dengan kejadian dulu..”
“Iya..”
Dulu aku hampir mengungkapkan perasaanku namun saat akan mengungkapkannya, aku malah merasa panik lalu akupun pingsan.
“Besok, saat kontes menyanyi kenapa tidak kamu ungkapkan saja..”
“Ehh, gila kamu saat aku berdua sama Akira-kun saja aku panik, apa lagi dengan banyak orang. Aku pasti tidak bisa..”
“Lalu sampai kapan kamu mau begini..”
“Sudahlah, biarin aja. Biarin seperti ini saja. Aku sudah senang kok..”
Aku kini mencoba kembali untuk tampil di atas panggung. Meski pun masih ada rasa takut tapi aku akan mencobanya kembali.
Lalu tibalah kontes menyanyi. Saat di belakang panggung aku merasakan tekanan yang kuat. Karena ini merupakan sebuah kontes yang selalu inginku ikuti dari pertama kali sekolah di sini.
“Nee, nee.. diakan Davina..”
“Iya, ternyata dia kembali lagi..”
“Ah, paling dia akan sama seperti dulu, kena panik panggung lagi…”
Aku tak peduli dengan kata – kata mereka. Aku hanya akan memfokuskan diri saja dengan penampilanku.
“Ini dia peserta nomor 11, Davina Aminato-san..”
Saat di atas panggung pun sama saja, aku mendengar suara – suara yang selalu menekanku. Aku sempat terdiam di atas panggung.
“Wah, mungkin dia lagi – lagi akan pingsan nih..”
“Iya, dia diam saja dari tadi..”
“Gambare, Vina-chan…”
Itu suara Miyuki.
“Gambare, Davina..”
Juga suara Ryu-kun.
“You can do it, Ami-chan…”
Akira-kun, itu suara Akira-kun. Lalu aku pun menutup mataku sesaat. Lalu aku memandang crew back sound untuk menyetel musiknya. Lalu terdengar alunan gitar akustik, memulai tanda lagu tersebut.


♫ Sakura Fujiwara Just one girl ♫
“What is my name?
Where’s my life going?
Nothing is right
I’m just a girl
Nobody knows how I feel inside
     In the night I just lay around
     In the morning I can’t get up
     I don’t want to see what I see
     And the sound of sorrow
     You know it engulfs me

Reff I :
Just one girl with my eyes closed
Which way to go I don’t know
Maybe someday I’ll find my way out of here

     What is my name?
     Where’s my life going?
     I’m so lost
     I’m just a girl
Wishing someone would tell me it’s OK
Open my eyes, but it’s so dark
I can’t see what’s in front of me
I don’t want to hear what I hear
And the sound of sorrow
You know it engulfs me

Reff II :
Just one girl with my eyes closed
Which way to go I don’t know
Maybe someday I’ll find my way out of here

Just one girl with a hope to change
Which way to go today I will know
Taking one step at a time
I’ll keep moving forward
I got this”


Penuh emosi itulah yang terjadi padaku saat menyanyikan lagu ini. Perasaan bimbang, takut, gelisa, namun tercampur dengan rasa bahagia. Aku membuka mataku dan melihat penonton. satu persatu mulai dari Miyuki, Ryu-kun, dan Akira-kun tepuk tangan, di ikuti penonton yang lain.
“Waahh, ternyata dia kembali..”
“Iya, Davina yang dulu telah kembali..”
Aku menundukkan kepalaku, lalu aku berjalan menuju ke belakang back stage. Saat sampai pun beberapa crew maupun kontestan lalu memberikanku tepuk tangan mereka.
Akhirnya aku terlahir kembali. Aku benar – benar senang.
Saat pengumuman pemenang kontes tahun ini pun di umumkan. Namun seperti dugaan ku aku hanya mendapatkan peringkat 3.
“Selamat ya,Vina-chan…”
“Terima kasih Miyuki..”
“Selamat ya, Davina-san. Suaranya tadi benar – benar kereenn..”
“Ah, Ryu-kun kamu terlalu memuji..”
“Ami-chan. Selamat ya..” aku pun berbalik dan melihat Akira-kun membawakan sebuah rangkaian bunga untukku.
Lalu dia memberikannya kepadaku.
“Te..terima kasih, Akira-kun..”
Dia tersenyum, lau dia pun meninggalkanku.
“Ciee..Ciee.. yang di beri bunga nih ya..” goda Miyuki.
Aku hanya tersenyum malu, dia bunga tersebut  terselip sebuah kertas kecil yang ada tulisannya. Aku pun membacanya.
“Suatu saat nanti tolong Nyanyikan sebuah lagu cinta untukku ya..” Akira.
“Suatu saatt..” berarti apakah aku mendapatkan kesempatan untuk menjadi pacaranya Akira-kun.
Entahlah, namun kini aku bisa tenang dengan semua ini. Akhirnya aku mendapatkan tujuanku untuk melanjutkan  masa depanku.

-End-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Spitz - Uta Usagi

Download Film Hokago Lost 2014