Anata ni deawanakereba~Nothing to Lose~



“Jika saja kita tak pernah bertemu, pasti aku takkan pernah merasakan yang namanya sakit hati,
Jika saja kita tak pernah bertemu, pasti aku takkan pernah merasakan yg namanya kesepian,
Dan Jika kita tak pernah bertemu, pasti aku takkan merasakan yang namanya jatuh cinta…”

Ya, ungkapan itu aku tujukan pada seseorang yang aku cintai. Dia adalah kakak kelasku sewaktu SMA. Dia juga merupakan cinta pertamaku.
Pertama kali bertemu dia ketika aku sedang lagi malas dengan pelajaran yang di ajarkan. Aku meminta izin ke UKS berpura – pura sakit. Dan karena merasa bosan di UKS, aku akhirnya memutuskan untuk ke atas atap sekolah. Dan ketika sampai aku melihatnya, seorang wanita cantik yang sedang terbaring menatap langit.

“Nee, kamu juga lagi bolos ya..?” Tanyanya padaku.
Aku sempat terkejut, namun saat dia bangun dan menatapku. Dia tersenyum dan mengulurkan tangannya.
“Namaku Yuuna, Suzuki Yuuna…” ucapnya.
“Ha..haru.. Motomura Haru..” balasku, sambil mengulurkan tanganku.
Kami bersalam, dan aku merasakan ada yang aneh dalam hatiku. Seperti aku ingin mengenalnya lebih jauh.

Berkat kejadian itu aku dan Yuuna sering bertemu. Karena aku tahu bahwa dia adalah kakak kelasku, aku selalu memanggilnya dengan Kak Yuuna. Walaupun kadang dia selalu memintaku untuk memanggilnya dengan namanya saja, namun aku tetap ingin menghormatinya sebagai kakak kelasku.

“Tak terasa ya kak, sudah 4 tahun lamanya…” kataku.

4 tahun. Ya, kejadian dimana pertama kali Kak Yuuna berkata kalo dia mencintai seseorang. Saat dia bercerita bahwa dia mencintai seseorang, aku selalu saja menjadi diam. Hanya mendengar semua yang dia cerita.

“Nee, besok apakah kamu mau menemaniku..?” ucapnya padaku.
“Memangnya Kak Yuuna, mau kemana?” tanyaku.
“Aquarium, kita ke museum Aquarium ya…” balasnya sambil menatap wajahku.
Aku hanya menjawab dengan anggukanku saja.

Esokkan harinya kami menghabiskan waktu kami bersama – sama. Mulai dari melihat – lihat binatang laut yang ada di museum Aquarium, menonton pertunjukkan Lumba –Lumba, memberi makan ke lumba – lumbanya. Saat itu aku mulai sadar kalo aku sudah jatuh cinta dengan Kak Yuuna. Senyumnya, Tawanya memberikanku kehangatan, yang tak pernah aku rasakan pada wanita lain.

“Andai saja Kakak, tahu waktu itu aku ingin mengajak kakak ke Museum bintang, dan aku sudah membeli tiketnya loh. Tapi kakaknya ingin pergi ke museum aquarium jadinya aku tak bisa menolakknya deh…” ucapku sambil melihat tiket ke Museum Bintang yg ku beli.

Hari itu pukul 03.00 pagi, HP-ku berbunyi dan ketikaku angkat, seseorang berkata bahwa Kak Yuuna berada di rumah sakit. Itu merupakan hari dimana untuk pertama kalinya aku takut, saat pertama kali mendengar kalo Kakak jatuh sakit. Aku pun langsung ke rumah sakit.

“Kak, apa kakak ingat. Kakak selalu marah kalo aku terlalu mengkhawatirkan keadaan kakak…” kataku.

Saat itu keadaan kak Yuuna tidak terlalu mengkhawatirkan, kata dokter dia hanya mengalami kelelahan. Karena kondisi tubuh kak Yuuna memang tidak terlalu baik. Setiap hari dia harus meminum vitamin yang di berikan oleh dokter. Namun keadaannya bisa saja memburuk jika dia tidak di rawat internsif di rumah sakit.

Dan saat kak Yuuna sadar, dia berkata “Maaf..” padaku. Aku hanya tersenyum sembari menyembunyikan kesedihan di hatiku.

“Apa kakak tahu kalo kakak adalah orang pertama yang membuat aku mengeluarkan air mata…” ucapku kembali.

Ya, samua itu aku hanya bisa rasakan ketika aku bertemu dengan kak Yuuna.  Dia merubah segala hidupku. Hari – hariku, dan merubah isi hatiku.

Setiap harinya aku selalu mengunjungi kak Yuuna, dia tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Setiap harinya aku membawa bunga – bunga kesukaannya. Dan kadang aku selalu tertidur di dekatnya.

Namun kami akhirnya berpisah….

“kenapa….???” Ucap dalam hati. Apakah ini mimpi.
“lalu untuk apa selama ini kita melalui hari – hari bersama…” ucapku.
Sambil meneteskan air mata, aku terus bertanya – Tanya kenapa ini harus terjadi.
Ya, sampai sekarang aku tak tahu bagaimana kondisi kak Yuuna sekarang. Dia telah pergi, karena dia di rawat di luar negeri oleh orang tuanya..
foto yg diselipkan Kak Yuuna


Pagi itu ibuku memberikan sebuah surat untukku.
“Lama tidak berjumpa ya Haru-kun. Maaf selama ini aku tak memberikan kabar, sekarang aku sudah sembuh kok. Oh ya apa kah Haru masih ingat dengan janji kita…?? Aku harap Haru tak melupakannya ya.. Suzuki Yuuna” di situ terselip sebuah fotonya kak Yuuna.

Aku tersenyum dan berkata dalam hati “Syukurlah, terima kasih tuhan..”

Kami pernah berjanji satu hal, jika kami nanti berpisah. Kami akan selalu mengingat hari di mana kita bertemu.

“Jika aku bertemu dengan Kakak, pasti aku akan berkata jujur tentang perasaanku pada kakak, Karena aku tak ingin kehilangan Kakak..” ucapku dalam hati.

1 bulan kemudian akhirnya kami bertemu di tempat pertama kali kami  bertemu.
Saat itu kak Yuuna terlihat lebih baik.

“Anoo.. maaf ya Haru, selama ini sudah membuat Haru menunggu…” ucapnya padaku.
“Walaupun butuh waktu yang panjang sekalipun aku akan tetap menunggu kakak kok..” balasku.
Dia tersenyum.. aku akhirnya memberanikan diri buat menyatakan cinta padanya. Dan dia menjawab “Ya..” karena selama ini dia juga mencintaiku. Bahkan saat pertama kali dia melihatku.

-END-


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Spitz - Uta Usagi

Download Film Hokago Lost 2014