You'll make me smile, Forever... part 2
“TAKERU…TAKERU…” ucap ibu sembari mengetuk – ngetuk
pintu kamarku.
Aku pun membuka mataku dan berkata “Ada apa sih
bu…??”
“Kamu tahu ini sudah jam berapa..??” Tanya ibuku.
Aku pun melihat jam wekerku, ternyata pukulnya sudah
menujukkan angka 07.40.
“Ahhh, aku bakalan telat nih..” terikku.
Aku pun lekas bergegas ke kamar mandi. Setelah
selesai mandi aku pun langsung menyiapakan buku yang ingin di bawa tanpa
sarapan aku pun langsung berpamitan dengan ibuku.
“Ma, aku pergi dulu ya…” pamitku.
“EEhh, kamu ngak sarapan..?” Tanya ibuku.
“Ngak usah nanti aja disekolah..” jawabku yang
langsung bergegas ke sekolah.
“Ahh, ini gara – gara semalaman aku memikirkan
Riho-san sih..” batinku.
Untuknya aku tidak telat.
Saat istirahat akupun langsung ke kantin untuk
membeli Roti melon kesukaanku, namun saat sampai ternyata Rotinya sudah habis.
Roti melon sendiri memang sangat banyak penbelinya makanya kalo tidak cepat –
cepat akan habis di beli oleh murid- murid lain. Aku pun lalu memutuskan hanya
membeli coffe milk dan lalu pergi ke ruangan kesenian. Karena anak – anak
kesenian lagi pada konsentrasi pada pertunjukan pentas seni.
“All I
need is love
Your pictures on the wall tell me, directly so
Now I got a way
You're my sweetest one
Cause every little word you said to me
Everything I can see, even sunshine,
Wakes my love, always “
♫ Aimer – my sweetest one♫
Your pictures on the wall tell me, directly so
Now I got a way
You're my sweetest one
Cause every little word you said to me
Everything I can see, even sunshine,
Wakes my love, always “
♫ Aimer – my sweetest one♫
Sedang asik mendengar, seseorang menepuk pundakku.
“Ah, Riko-senpai..” tiba – tiba saja Riko-senpai
memberikan Roti melon.
“Ini kesukaan Takeru-kun..” ucapnya.
“Ah, terima kasih, senpai. Lagi – lagi Riko-senpai
menyelamatkan peruk saya..” ucapku yang membuat Riko-senpai tersenyum.
Aku pun memakan roti yang di berikan senpai.
“Ngomong – ngomong Takeru-kun, malam ini ada
acara..?” Tanya Riko-senpai.
“Eaamm, ngak ada sih. Memanganya ada apa, Senpai..?”
malah aku yang berbalik bertanya.
“Ini..” Riko-senpai memberi sebuah tiket.
“Malam ini aku dan bandku akan mengadakan konser,
datang ya…” katanya sambil berharap aku menjawab “Ya.”
“Karena Senpai sudah menyelamatkan saya dari lapar
saya, saya pasti akan datang..” kataku yang membuat wajah Riko-senpai
tersenyum.
“Ya, udah aku tunggu ya malam ini..” ucap
Riko-senpai lalu dia pun pergi meninggalkanku.
Riko-senpai
sendiri merupakan gitaris di bandnya. Dia benar – benar sangat hebat dalam
bermain gitar. Tak ayal banyak laki – laki di sekolah yang manyukainya.
Malam harinya aku pun datang ke pertunjukannya
Riko-senpai. Di sana sangat ramai sekali dengan fans – fansnya band
Riko-senpai. Jujur aku sendiri terkejut saat pertama kali mengetahui bahwa
aliran band dari Riko-senpai yaitu Pop-Rock. Ini sudah merupakan yang ke 5
kalinya aku menonton pertunjukannya Riko-senpai. Dan aku selalu di buat
terpukau oleh penampilan Riko-senpai dan bandnya.
Setelah selesai aku pun lalu pulang, sebenarnya aku ingin menyapa Riko-senpai namun karena saat itu sangat tidak memungkinkan dikarenakan banyak fans – fansnya Riko-senpai disana.
Setelah selesai aku pun lalu pulang, sebenarnya aku ingin menyapa Riko-senpai namun karena saat itu sangat tidak memungkinkan dikarenakan banyak fans – fansnya Riko-senpai disana.
Jika di ingat – ingat mungkin sudah hampir 2 tahun,
aku dan Riko-senpai berteman. Pertama kali aku bertemunya dia begitu baik dan
lembut padaku. Entah apa yang membuatnya baik dan lembut padaku, tapi yang aku
tahu selama itu membuatku nyaman padanya aku akan terus bersama Riko-senpai.
Di perjalanan pulang aku mendapatkan pesan singkat
dari seseorang.
“Nee, besok temani aku ya. Latihan di ruang musik.
Riho”
“Eh, dari mana dia tahun nomorku,,?” aku pun
langsung membalas.
“Baiklah, selama itu tidak mengganggu Riho-san. Akan
aku temankan..” balasku.
“Oke, besok aku tunggu di ruang masik ya..”
balasnya.
“Aku tak sabar menunggu hari esok..” ucapku dalam
hati.
Keesokan harinya setelah pulang sekolah. Aku pun
bergegas ke ruangan Musik. Dan saat sampai melihat Riho-san sedang berlatih
bernyanyi sambil bermain piano.
Suara yang lembut beserta dengan iringan nada dari
piano membuatku hanya terdiam menkhayati lagu yang dinyanyikan Riho-san.
“Nemurenai
yoru miageta sora,
Chiribamerareta hoshikuzu wo,
Yubi de tsunaide juuji no tori,
Tsubasa motome te wo nobasu…”
Chiribamerareta hoshikuzu wo,
Yubi de tsunaide juuji no tori,
Tsubasa motome te wo nobasu…”
♫ Aimer – Kimi wo Matsu♫
Saat selesai aku melihat Riho-san yang begitu
mengagumkan. Terlihat dia berkeringat, namun senyumnya tak pernah lepas
darinya. Penghayatannya saat menyanyi tadi sungguh menggetarkan hatiku. Hatiku
jadi berdegup kencang saat melihatnya.
“Gimana suara nyanyianku tadi..??”
~to be continue~
Komentar
Posting Komentar